Minggu, 01 Januari 2012

Menengok realita. . .

Dari dunia khayal, aku sesaat beralih ke dunia nyata.
Menengok apa yang tengah terjadi pada orang-orang yang mempercayai realitas, ada yang tengah sibuk bekerja untuk mengumpulkan uang agar hidup layak sampai orang yang bekerja demi sebuah pengakuan hingga dianggap layak. ada yang tengah menikmati hari saja karena sadar bahwa bahwa dunia begini adanya tak perlu dibuat-buat. . .
Ada yang terseok-seok di pinggir jalan dan selalu menganggap dunia dan kenyataan begitu kejam dan tidak adil. Ada anak kecil yang dimanja dan menganggap semua hal indah (pada masanya) dan menyenangkan.
Pada akhirnya semua orang sibuk mencari cara untuk mencapai obsesinya masing-masing, bagiku ada yang penting ataupun tidak penting, karena ada yang berusaha untuk dirinya sendiri, dan ada yang berusaha untuk orang lain, maka terpuaskan atau tidak akan tergantung bagaimana atau hasil apa yang di dapat. Tidak sedikit orang yang tidak bahagia saat semua yang diinginkan telah tercapai.
Aku kembali melihat sekeliling, . .meresahkan. . .

Awal tahun 2012. . .

pengkhayal kelas beraaaat

Uforia masih terjadi semalam, tapi tidak masalah. Setodaknya siklus yang terjadi di bumi masih berjalan.
Aku memilih untuk tinggal di rumah saja, menikmati hening karena budhe sedang keluar bersama para cucunya, malas juga harus berada dalam kebisingan. Cukup menonton tivi karena banyak film bagus yang ditayangkan di beberapa stasion tv. . .
Lagi lagi waktu berjalan terlalu cepat, aku ingin menikmati secara lambat, karena tidak ingin terlewatkan oleh setiap jengkal peristiwa historical dalam hidupku. Akhir tahun ini terlalu banyak perubahan, mulai dari aku yang pindah dari kost ke rumah budhe, beasiswa yang keluar tepat di akhir tahun, hubungan dengan pacar yang semakin matang (dengan ini akan makin jujur dalam mengungkapkan perasaan baik marah atau senang), mengawali bisnis cemud, lalu apa lagi yaaaaa. . . .sepertinya memng ada banyak perubahan, eh ya, jadi punya banyak momongan (para ponakan maksudku)
Merepotka memang, karena masing masing ingin diperhatikan, tapi begitulah. Anak kecil dengan segala sifat yang belum mereka mengerti sendiri, jadi belum bisa di salahkan.
Harapan tahun ini, seperti harapan-harapan yang sebelumnya, tiap detik selalu ingin menjadi lebih sabar dan lebih baik (juga semoga bisa cepat lulus)