Buku 'Kisah Lainnya' yang baru menginjak lembar ke-4, baru saja mulai pada kalimat-kalimat intro dari Ariel, menceritakan tentang titik ter absurd dari hidupnya.
Winamp memutar lagu-lagu secara random. Waktu-waktu ternikmat saat dini hari yang tenang, dan sekarang tentunya kembali berada dalam 'new entri' blog. Jam di mana selalu saja ada yang ingin dituliskan se'tidak'penting apapun itu, mungkin akan menjadi mimpi buruk jika tidak segera di luapkan, atau mungkin aka menjadi sebuah film tak terekam dalam mimpi.
Menulis, inspirasi itu selalu butuh sokongan, tapi jangan sampai mengandalkan kondisi menyedihkan untuk dapat menulis, tidak harus kan menunggu putus cinta baru dapat menghasilkan tulisan yang brilian?. Menulis itu seperti mengikuti aliran air, itupun tergantung aliran air apa dan di mana. Kalau di ibaratkan air telaga yang jernih, ceritanya mungkin semacam dongeng penghantar tidur seorang peri kecil. Jadi kalau aliran air terjun, bisa jadi itu semacam cerita petualangan seperti 'journey to the center of the earth'.
Dan biar bagaimanapun, air itu bukan hanya ada di sungai, bagaimana aliran air jus yang tumpah, cerita macam apa jadinya?
sunset glow |
*menyruput kopi*
Kalau nanti kopiku sudah habis, aku akan segera tidur, kira-kira kurang tiga kali teguk lagi.
Selalu saja begini, kalau tidak berada di rumah, aku selalu merasa sayang melewatkan malam hari hanya untuk tidur cepat, seperti mengejar waktu, well padahal waktu juga konsisten tidak pernah makin cepat ataupun makin lambat.
Paling tidak dua atau tiga tahun lagi aku ingin setidaknya 90% mimpiku tercapai, kalau lebih cepat malah lebih baik. Harus segera googling akun twitter sang waktu agar bisa mengirim direct message ke dia untuk memberi keringanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar