Minggu, 21 April 2013

Keluarga 'dalam tanda tanya'

     Seorang bernama Celena, hingga hari yang kesekian ini merasa bahwa keluarga adalah sebuah ikatan yang absurd. Yang dia maksud bukan sebuah keluarga kecil, tapi keluarga besar dengan silsilah yang seperti jalinan akar.
Dia suka kebersamaan, obrolan yang hangat membicarakan hal-hal sepele dan ringan, tapi bahkan hingga usia yang ke 24 dia tidak juga bisa menyatu dengan kerabat  dekatnya. Ada seperti dinding pemisah yang dia coba telaah datangnya dari mana.
Terlebih ketika tahu betapa tidak bersifat seperti 'keluarga' beberapa dari mereka. Maka Celena mengambil keputusan untuk menyingkir, bukan untuk mundur seperti saat kalah dalam perang. Mungkin harus ke psikolog untuk mengetahui kondisi psikis seperti apa sebenarnya, itu yang sempat terpikir oleh Celena, tanpa sama sekali berniat ke psikolog.
     "Untuk sekedar curhat, kenapa harus bayar."

     Bagaimana sebuah keluarga yang masih terhitung sebagai adik dan kakak terhubung dengan sebuah hal yang disebut dengan hutang berbunga. Itu memalukan menurutnya, karena dari situlah tercipta asal muasal jurang pemisah yang sangat dalam, mengerikan. Siapa yang merasa? yang lebih peka tentunya.
Celena, makin membenci keadaan aneh yang seharusnya tidak terjadi dalam sebuah keluarga.

Celena membenci perebutan warisan, hal paling BODOH yang harus diperdebatkan. Perbudakan oleh uang, oleh harta.
"Terkutuklah mereka yang masih saja mempertahankan harta dengan mengabaikan kepentingan saudaranya yang lain."

thinking
     Dia, hanya seseorang yang akan banyak cakap di lingkungan yang membuatnya nyaman, tapi keluarga bukan salah satunya. Diam, karena tidak tahu apa yang akan dikatakan, mungkin hanya hal-hal klise sebatas sekolah dan pekerjaan, dia akan mudah bosan jika itu mulai diucapkan. Celena selalu heran kenapa keluarga kecilnya jauh lebih normal baginya ketimbang keluarga besar dari ayah atau ibunya.
Entah salah lihat atau hanya perasaan, Celena menganggap beberapa dari mereka memang memandang aneh dirinya, dan dia tidak pernah menyalahkan mereka, toh dia juga tidak mau memaksakan diri untuk ber-normal-normal ria. Aneh itu adalah suatu keadaan berbeda dari yang lain dan menyenangkan.

Sulit memang menerima, apalagi bercerita, jadi tentang hal tidak menyenangkan yang terjadi cukup diendapkannya saja, mencari celah penyelesaian setelah nanti berhasil membuktikan diri sebagai seorang yang jauh lebih hebat dari sekedar penampilannya.

     Celena tidak akan menetap di sana, tempat di mana banyak kerabatnya tinggal. Jika dunia peri itu benar adanya, maka Celena pasti akan pindah ke sana, tempat di mana sebuah kekerabatan hanya berbatas antara percaya dan tidak percaya, bukan yang lainnya.



P.S. Semoga 'Celena' tidak terbaca 'Celana' ( -____- )"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar