Minggu, 26 Februari 2012

Antara mata dan kesadaran

Malam yang dinanti sudah tiba, dan entah kenapa selalu saja suka.
             Karena pada saat malam sudah menunjukkan waktu di atas pukul 9 malam, rasa-rasanya seperti banyak skenario yang tiba-tiba terlintas di otak. Mulai dari tulisan-tulisan yang sepertinya bisa aku tulis di mana saja (mulai dari buku sampai ke blog), kadang tulisan itu juga lebih menjurus ke sebuah tatanan skenario. dan pada saat yang bersamaan aku teringat salah satu mimpiku untuk menjadi seorang sutradara, atau setidaknya script writer. Semoga masih bisa aku wujudkan.
Lalu malam juga membuat inspirasiku tentang banyak hal juga kembali, mendapat ide untuk sketsa -sketsa baru, ide untuk desain yang baru, tentunya aku ingat dengan kopi yang selalu menemaniku. Segelas saja cukup.
             Tapi semua itu terkadang hanya menjadi angan penghantar tidur,yaaaa ngantuk itu memang susah diajak kompromi. Alhasil semua karangan yang aku ingin tulis tertunda, begitu juga dengan ide-ide yang seharusnya aku tuangkan malam itu juga.
My old pallet
             Seperti malam ini,tapi setidaknya malam ini aku sedikit mengerjakan tugas, mungkin sebentar lagi aku akan menyusun skenario penghantar tidur (hanya dalam angan). Namun aku berharap besok akan bisa menuliskan mimpiku lagi.
Apakah mengerikan jika mata tengah terpejam tapi kesadaran masih terbangun? bukannya kesadaran juga berarti dari kata sadar yang artinya terjaga? hmmm, artinya mata itu kode untuk menunjukkan apakan masih sadar atau tidak. Andai kantuk itu bisa diprogram, pasti aku bisa lebih banyak melakukan banyak hal di malam hari. Lelah itu terkadang datang tanpa diduga, apalagi kalau kurang tidur.
            Tapi biar bagaimanapun...program-Nya lah yang paling canggih nan mutakhir, jadi tidak ada yang bisa menginstal ulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar