Akhirnya di bulan yang ke-11 menginjak umur 24 tahun, aku hampir hidup seperempat abad, dan itu artinya selama itu juga aku belajar mengenai teramat sangat banyak sekali hal baik itu 'baik' ataupun buruk.
Ketika raga dan ruh ku masih menyatu hingga detik ini, adalah sebuah keajaiban yang harus aku syukuri, i hope rain fall soon...
The Creator of life...give me more power to life more happily...
Saat ini sembari menunggu hujan, aku bercerita pada segelas kopi yang sudah hilang aroma karena tak panas lagi. Padanya aku bercerita tentang kehidupan para peri yang masih aku percaya hingga kini, tentang mereka yang tidak pernah menampakkan diri hingga aku balik bertanya "apakah mereka juga mengalami kepunahan?".
Gelas kopi tak bergeming.
Aku bercerita tentang tulisan-tulisanku yang tidak pernah selesai, cerita yang selalu berakhir sebelum klimaks..yah, yang pernah terselesaikan pun tidak (belum) seperti yang aku inginkan. Harusnya sekarang aku sudah menjadi penulis naskah fillm seperti Titien Wattimena. Harapku. Jadi ingat betapa irinya aku pada J. R. R. Tolkien.
Sebagai kelanjutan aku memberitahunya kalau aku juga ingin menjadi seorang sutradara, seperti Riri Riza atau Mira Lesmana, juga Steven Spielberg. Sedari dulu ingin sekali bergabung dengan Walt Disney, beraneka film dan animasi yang selalu membuatku ternganga itu...i wish i can...
Aku adalah seorang Vernian, kataku dengan tegas padanya. Meskipun tidak seutuhnya tapi aku ingin menelusuri sendiri semua petunjuk yang dituliskan Jules Verne pada setiap bukunya. Biarlah meski kekanakan tapi itulah bagiku kebahagiaan. Adalah ketika aku percaya pada banyak hal yang orang lain bahkan tak menggubris.
Sambil memiringkan kepala aku mengingat kembali hal apa yang aku inginkan. Hmmm...kamera DSLR, sampai sekarang belum juga aku dapatkan, uangku belum cukup.
Satu tegukan lagi, dan aku menjadi makin bahagia. Bukannya punya banyak mimpi itu menyenangkan. Sampai sekarang setidaknya aku masih mengasah kemampuan untuk menjadi komikus, meskipun hal yang paling menjemukan adalah menggambar satu karakter untuk beberapa kali.
Dan kali ini aku ingin merayakan dengan segelas kopi, untuk segenap rasa syukur bahwa aku masih terobsesi dengan mimpi-mimpi di luar nalar orang lain.
Selasa, 27 November 2012
a Thousand years
Life to be a vampire...sometime it's flirt me, eventhough vampire is not really alive, they never breathing.
They so charming...i don't know...just so carried away with they stacked body and confident smile, and the way they walking too.
Somehow, kehidupan di luar nalar itu menjadi alternatif paling menyenangkan, dan kemudian seiring dengan khayalan yang makin menjadi, gambaran-gambaran skenario di luar realita mengambil alih proses kehidupan nyata. I don't khow what to say, hanya saja sebuah khayalan itu begitu isimewa ketika dengan itu aku menjadi merasa lebih dari sekedar hidup.
Banyak film dan kisah-kisah menarik bercerita mengenai vampir dan kehidupannya, Van Helsing, Blade, The Twins Effect dan banyak lagi hingga sampai pada Twilight Saga. Nalar atau tidak nalar yang jelas aku tertarik, cerita itu tidak mungkin tanpa dasar atau sejarah. Pada akhirnya meskipun terdapat pngurangan atau melebih lebihkan, kalau dikemas dengan totalitas pasti akan tetap menjadi alat brain storming yang paling ampuh untuk para pecinta fiksi (like me).
Menginspirasi...pastinya sangat,sangat membuat galau, bagaimana tidak, bertahun-tahun memimpikan untuk menjadi script writer dan sutradara salah satunyapun belum tercapai. Ayolaaah, paling tidak aku ingin membuat film, apa harus menunggu a thousand years lagi.
Kembali ke vampir, tentunya i'm falling in love with them. Bagaimana seorang Stephenie Meyer bisa punya ide menulis Twilight Saga, oke besok-besok aku mau tanya langsung
Fine...just lil bit unconsentrate..
They so charming...i don't know...just so carried away with they stacked body and confident smile, and the way they walking too.
Somehow, kehidupan di luar nalar itu menjadi alternatif paling menyenangkan, dan kemudian seiring dengan khayalan yang makin menjadi, gambaran-gambaran skenario di luar realita mengambil alih proses kehidupan nyata. I don't khow what to say, hanya saja sebuah khayalan itu begitu isimewa ketika dengan itu aku menjadi merasa lebih dari sekedar hidup.
Menginspirasi...pastinya sangat,sangat membuat galau, bagaimana tidak, bertahun-tahun memimpikan untuk menjadi script writer dan sutradara salah satunyapun belum tercapai. Ayolaaah, paling tidak aku ingin membuat film, apa harus menunggu a thousand years lagi.
Kembali ke vampir, tentunya i'm falling in love with them. Bagaimana seorang Stephenie Meyer bisa punya ide menulis Twilight Saga, oke besok-besok aku mau tanya langsung
Fine...just lil bit unconsentrate..
Langganan:
Postingan (Atom)